Remaja usia belasan tahun berada di masa yang rawan karena penuh pemberontakan dan pencarian jati diri. di usia yang sedang mekar-mekarnya dan indah(katanya). Nah, keindahan inilah yang seringkali disalahgunakan untuk hal-hal yang nggak bener. Melacurkan diri adalah salah satunya.
Setiap kadar kualitas seseorang itu tidak bisa di ukur dengan sebuah pendidikan, dan dengan pendidikan tinggi pula tidak menjamin seseorang lepas terjerat dari sebuah kesalahan. Seperti dalam kisah mahasiswi cantik bernama Maharani Suciyono yang sedang menjadi sorotan. Maharani terkenal bukan karena prestasinya di bangku kuliah, tetapi karena aktifitasnya sehabis kuliah.
Bahkan seorang Maharani mampu menjadi trending topic di twitter, hanya karena perannya yang tidak jelas sebagai apa saat penangkapan pelaku suap impor daging sapi. Akibatnya Maharani menjadi gadis paling dicari, bukan karena dia buronan KPK atau polisi, tetapi karena publik penasaran seperti apa rupa nya koq bisa sampai menerima Rp 10 juta padahal kerjanya tidak banting tulang, tidak keringatan dan yang pasti tidak pakai seragam. Sebenarnya Maharani adalah anak yang berbakti, hanya saja terbentur tingginya biaya kuliah dan salah pergaulan, hingga menggauli pria-pria hidung belang
Dalam sebuah diskusi dengan teman, ada sebuah pertanyaan yang jadi topik bahasan. Apa alasan sebenarnya para cewek malang itu menjual diri?. Ada beberapa jawaban dan sepertinya masuk akal. Pertama karena memang butuh duit, kedua karena sudah tidak perawan(bisa karena dijebak ataupun sengaja), dan yang agak nyeleneh, ya karena memang doyan...nah lhooo...
Berbekal tubuh yang seksi, bisa asli seksi atau ketok magic, mereka pun terpaksa terjun ke dalam bisnis "esek- esek". Dalam berbagai liputan ataupun investigasi, mereka selalu mengaku kalau pertama-tama melakukannya pasti gemetar dan takut akan ketahuan orang maupun lingkungannya, namun setelah beberapa kali akan terbiasa. Banyak dari mereka yang terperangkap stigma bahwa menjadi cewek metropolis atau cewek gaul dan tak ketinggalan mode, hanya bisa terwujud bila memiliki uang. Untuk meraih impian itu, mereka yang ekonomi orangtuanya lemah, menempuh berbagai cara.
Sungguh kasihan melihat Maharani dkk dalam mengahadapi kerasnya ibukota. Daripada terus menerus menjual diri, lebih baik mencari pria baik untuk segera dinikah siri, dengan begitu akan lebih punya materi dan harga diri. Daripada menjual diri, mending menjual bakso, menjual gado-gado, menjual pakaian, menjual pisang goreng, menjual apa aja selain menjual diri. Nah, nanti saya gak bikin artikel dengan judul Mahasiswi Cantik Menjual Diri Demi Ekonomi tapi Mahasiswi cantik Menjual Gdo-gado Demi Biaya Kuliah. Nah, kan jadi lebih terhormat. Ya gak??